Kamu (4)
Malam ini aku tak bisa tidur lagi. Sudah lama aku tak
menikmati hembusan angin tengah malam yang biasanya selalu menusuk tulangku
disaat aku memikirkanmu. Kini tentangmu, sayang. Malamku selalu kuhabiskan
untuk memikirkanmu. Memikirkan hatimu sambil berharap hatimu masih seperti dulu
saat pertama kita memutuskan untuk merubah aku dan kau menjadi kita. Ya,
terlalu sering aku mengkhawatirkan hatimu. Entahlah, atau aku yang takut
kehilanganmu atau aku yang memang terlalu mencintaimu. Aku terlalu banyak
menelan rasa cinta sehingga tak kuasa lagi aku menahannya.
Selamat tidur, sayang. Aku di sini masih terjaga, menjagamu
dalam tidurmu. Kelak saat kau terbangun ada aku yang menyambut pagimu,
mengucapkan selamat pagi, membuatkanmu kopi sebelum kau melakukan aktivitasmu. Ya,
itu harapanku. Tapi saat ini, aku
hanya bisa terjaga dan menjagamu dari kejauhan. Dengan perantara bulan yang
akan tetap mengawasimu dalam diammu. Di sini aku hanya akan menunggumu kembali
datang dan kita kembali menghabiskan hari bersama. Entah sampai kapan. Yang aku
takutkan bukan kehilanganmu, tapi rindu yang akan semakin sering mengunjungiku.
Sampai nanti, sayang. Tidurlah dengan nyenyak. Jika nanti
kau sudah bangun, jangan lupa bahwa hari itu kita masih bertemu. Siapkan dirimu
untuk kembali kita menyebar cerita tentangmu dan tentangku, jangan lupa tentang
kita. Setiap hari adalah milik kita, jangan takut untuk melangkah. Ada aku di
sampingmu. Sampai nanti....
Komentar
Posting Komentar