Curhat (3)

Malam yang selalu biasa, selalu hitam, selalu dingin, selalu gelap, selalu kelam. Ketika itu juga aku tau, bahwa kebahagiaan sedang tidak bersamaku. Bukan aku tidak mau bahagia, tetapi bahagia itu belum sepenuhnya bahagia bagiku. Pikiran yang selalu tidak menentu, hati yang selalu gelisah. Itu yang selalu menemani hari-hariku, tidak lupa juga dengan koleksi lagu galauku.
Tujuh bulan yang lalu, ketika aku melihat keindahan yang belum pernah kulihat sebelumnya. Dimana kumelihat ciptaan Tuhan yang sangat indah. Tuhan begitu ajaib, menciptakan keindahan yang begitu memikat hati. Keindahan itu tidak bisa diucapkan dengan kata-kata bahkan kesempurnaan hampir membalutnya. Dan dalam diri, sangat ingin memiliki keindahan itu, tetapi tidak semudah itu. Keindahan itu sungguh mahal, dan tidak sembarang orang dan tidak semudah yang dipikirkan untuk mendapatkannya. Berharap ingin memilikinya, tetapi harus sabar dan tetap setia menunggu keindahan itu. Meski diakhirnya, aku tidak tau apakah aku memang akan memilikinya, atau akan melihatnya dimiliki orang lain.
Tujuh bulan dalam memendam, tujuh bulan dalam pengharapan, tujuh bulan dalam kesetiaan. Tapi tidak membut hati ini goyah dalam meninggalkan atau melupakan keindahan itu. Sinanrnya selalu menghiasi pikiranku, sosoknya selalu berasa di dalam hati, tak mampu membuatku melupakannya.


Setiap malam memikirkannya, setiap hari merindukannya, setiap saat mendoakannya. Selalu kulakukan segala yang membuatku bisa mendapatkannya. Walau kepastiannya tidak tau akhirnya akan bagaimana. Keindahannya membuat semua orang ingin memilikinya, termasuk aku. Semua orang berlomba mengejarnya, dan sangat menginginkannya. Aku sangat menunggu waktu dimana dia akan jatuh dan terdampar di kepemilikan siapa. Akan kah padaku, orang disekitarku, atau bahkan tidak akan kutemui lagi? Semoga tidak, karna aku akan berusaha dalam mempertahankannya, dan akan selalu mengharapkannya.

Aku, 12 Desember 2013

Komentar

Postingan populer dari blog ini

[ Review ] 6 Face Primer / Base Make Up Wajah Berminyak dan Berpori-pori

Merayakan Kehilangan