Selamat Tinggal Malam

Dulu pernah aku bercerita tentang malam yang selalu menemaniku. Hanya malam yang mampu membuatku merasa aman dan nyaman. Namun ternyata, malam itu tidak abadi. Akan ada saatnya malam turut hilang seperti senja yang hanya menyejukkan sesaat.

Lebih dari ratusan malam kita lalui, tak banyak yang kita lakukan. Hanya diam, menikmatinya hingga terlelap tidur. Jauh lebih sering aku mendengar degup jantungku dibandingkan mendengarkan suaramu. Dan pada akhirnya aku menyerah dengan keadaan.

Perasaan adalah hal yang cukup berharga yang kumiliki. Aku harus menghormatinya, sebagai pembawa suasana di dalam hidupku. Saat ini, ia sedang tidak baik-baik saja. Ia sudah tidak menyukai malam, bahkan ia sangat membencinya. Maafkan aku, bukan aku tega namun perasaanku berkata lain. Bagaimanapun, perasaan tidak pernah berbohong, hanya ia yang mampu jujur dan tulus.

Malam ini adalah malam terakhir kita. Terima kasih sudah menjadi malam-malamku selama ini. Terimakasih sudah menjadi gelap disaat aku membutuhkan terang, terima kasih untuk tidak meninggalkan kesan manis. Kau membuatku begitu cepat untuk melupakanmu. Kau hebat dalam hal membuatku benci. Semoga kau bahagia bersama malam-malam lain.

Selamat Tinggal, malam.

Ode, 13 Maret 2020

Komentar

Postingan populer dari blog ini

[ Review ] 6 Face Primer / Base Make Up Wajah Berminyak dan Berpori-pori

Merayakan Kehilangan