Kamu (2)
Malam....
Hai mimpi, sudahkah kau terlarut dalam tidur mu? Aku
disini masih terjaga, sedang memperhatikanmu dari langit, yang katanya sedang
menjagamu dalam keberadaanmu. Ya, langit malam adalah teman kita saat ini. Hanya
saja kita sedang tak di tempat yang sama. Langit malamlah, perantara rinduku
kepadamu. Langit malam hampir kehilangan bulannya, sama sepertiku hampir
kehilanganmu. Tapi aku tak takut, karna aku sudah menitipkanmu kepada langit
malam, sama seperti bulan sudah dititipkan pada bintang.
Sudah banyak malam yang ku lalui, setelah pertemuan
kita itu. Mengapa, malamku kembali kelam? Mengapa gelap hampir menyelimuti
seluruh tubuhku? Tak apa aku diselimuti gelap, tapi jangan hatiku. Karena aku
tak mau, disaat kau melihat hatiku, hatiku hitam. Aku ingin memberikan tempat
untukmu, sebaik dan senyaman mungkin. Tenanglah, semua akan kulakukan demi
engkau, yang akan mengisi ruang hatiku yang kosong ini.
Mimpi, aku sangat mencintaimu. Ku tahu, kau tak
yakin denganku. Tapi kau bisa tanya pada langit malam, bagaimana aku di sini
mencintaimu, menyayangimu, mengharapkanmu, dan mendoakanmu. Langit malam lah
saksi cintaku padamu. Karna hanya padanya lah aku bisa mengungkapkan isi
hatiku. Yakinlah, hanya kau, dahulu, sekarang, dan selamanya.
Aku, 18 January 2016
Aku, 18 January 2016
Komentar
Posting Komentar