Lika-liku Percintaan

Malam itu datang lagi. Malam di mana aku harus kembali kepada ingatan yang lalu. Banyak hal yang sudah terjadi selama ini. Tidak lain lagi memang selalu masalah "Cinta". Entah, akupun merasa aku memang kurang beruntung dalam masalah ini.
Dimana harus memang merelakan dan mengorbankan perasaan yang sudah setahun ku pendam. Yang memang dari awal sudah ku tau, kemungkinan besar aku memang tidak bisa memilikinya. Tapi, memang harus dengan orang yg ku kenal? ya, dia ternyata suka sama adik juniorku di kampus. Sakit? Wanita mana yang rela jika menjadi aku. Setidaknya, ia boleh bahagia dengan orang yang tak ku kenal. Terdengar jahat, tapi memang begitulah adanya. apapun ceritanya, susah move on itu pasti ada, gagal itu pasti terjadi, dan itu masih kurasakan sedikit sampai sekarang. segala yang sudah ku perbuat, hanya sia-sia :". Tapi dari sini aku belajar untuk ihklas, dan aku pun belajar untuk pura-pura bahagia.
Sudah berlalu waktu itu, kini kisahku dengan "Pria itu". Dia yang tampan dan 'elit'. Dia yang 'katanya' sudah menyukaiku sejak lama. Sekian lama dekat, aku tak pernah bertemu dengan kebahagiaan selama itu. Hari-hari yang kami lewati itu biasa saja, tidak ada istimewanya, atau aku tidak menemukan kenyamanan dalam dirinya. Sudah stalking beberapa waktu, dan memang kelihatan diapun sepertinya masih belum sepenuhnya move on dari mantannya. Dan belum lagi 'orang yang bisa dibilang kenal dengan ku' juga suka sama "Pria itu", jujur jika sudah seperti ini keadaannya aku malas, rasanya ingin melepas semuanya. aaah, aku tidak suka harus bersaing dengan orang yang aku kenal. Dan kuputuskan untuk menjauh. 
Diwaktu yang tak lama, ada seorang lagi yang aku rasa dia mirip dengan seseorang yang pernah aku sukai sejak SMA. Sosol yang cuek, tapi terlihat penyayang dan perhatian. Setelah melewati beberapa hari bersamanya, terlihat cocok saja. Tapi lagi-lagi, ah, mengapa harus terjadi lagi? Sahabatku sendiri, ternyata ada menyimpan rasa terhadapnya. Kaget rasanya, tak tau lagi harus berbuat apa. Jalan terakhir, memang harus merelakan nya lagi. Aku rasa, tak baik bersaing dengan sahabat sendiri. tak apa, setidaknya aku sudah mencoba.
Waktu berjalan, tiba-tiba seseorang sedang mengirim undangan bbm. Dan tak disangka, dialah 'pria yang aku sukai sejak SMA'. Sedikit kaget, sudah lama tak berhubungan tiba-tiba muncul. Tapi, sosoknya tak beda dari yang aku kenal dulu. Masih cuek, dan tak mengerti kode perempuan. Sudah di kasih kode tetap tak mengerti. Ya, dia begitu. Pura-pura tidak mengerti tapi sebenarnya mengerti. Menganggap semua itu candaan. Kami saat SMA, sudah dekat. Saat les duduk sebangku, juga sering smsan. Kami sudah menemukan titiik kenyamanan satu sama lain. Lama menunggu, tapi dia tak kunjung 'you know la'. Dibilang ngegantungin tidak, tapi PHP iya. Saat itu aku berharap besar terhadapnya, tapi mungkin belum waktunya. Sampai sekarang, harapan itu masih ada. Dan aku rasa, dia memang tidak terpikir ke arah situ, dan bisa jadi aku terlalu bawa perasaan yang menimbulkan rasa berharap yang mendalam.
Dibalik kegagalan itu semua, ada sosok pria yang sangat baik dan perhatian terhadapku. Dia yang selalu ber'usaha' menyamankan diri, melakukan apapun yang menyenangkan aku, dan semua yang ia lakukan atas dasar 'usaha'. Memang, saat bersama dia aku merasa nyaman, tapi entah kenapa aku sulit membuka hati untuk menerimanya. kalau soal suka, aku suka. tapi, ah akupun tak mengerti.

Aku suka stalking orang yang menurutku pantas untuk di stalking (?) abaikan! Disaat aku merasa mereka (cowo gebetan) masih ada hubungan sama 'mantan pacar' atau 'mantan gebetan' mereka aku justru memilih untuk tidak memilih mereka atau bahkan langsung menjauh. terdengar aneh dan menjijikkan tapi aku rasa dari sikap seperti itu, aku menilai mereka belum move on atau masih sayang sama mantan mereka itu. hmm susah ya jadi aku, tapi aku rasa itu tidak buruk. 
Saat ini enggak ambil pusing soal masalah cowo, menunggu itu tidak salah, berharap itu pilihan, tapi memilih itu perlu waktu yang lama untuk memastikan. 

Aku, 12 February 2015

Komentar

Postingan populer dari blog ini

[ Review ] 6 Face Primer / Base Make Up Wajah Berminyak dan Berpori-pori

Merayakan Kehilangan