Maret
Maret adalah bulan pertemuan kita. Kamu masih ingat? Pertemuan ini sangat lucu. Entah, disengaja atau tidak, namun pertemuan kita seakan sudah diatur oleh Tuhan. Aku sangat tertarik dengan skenario yang Tuhan berikan atas pertemuan kita. Semua masih ada di kepala, aromamu, lembut bibirmu, dan genggaman tanganmu. sudah ratusan malam kita lewati berdua. Kita seakan tak ingin saling melepas pelukan kita. Kita saling menatap, saling melempar pujian, dan tak jarang kita saling tersenyum, seolah bersyukur kita saling memiliki. Maret, bulan dimana aku meyakinkan diriku, bahwa aku adalah milikmu. Kaupun begitu, meyakinkan dirimu bahwa kau adalah milikku. Kita adalah syukur yang aku dan kau aminkan. Janji bersamamu pun sudah kita ikat, seakan tak pernah lekang. Tak pernah ada aku dan kau, yang ada hanya kita. Namun, maret pula yang memisahkan. Entah badai apa yang datang. Aku pikir, semua akan baik-baik saja. Aku pikir, kita tidak akan terpisahkan oleh apapun. Kau tau kan, indahnya yang sudah