Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2022

Selesai (3420-3422)

Terik mentari menyambut satu hari di bulan april. Saat itu, aku sudah mulai melangkah jauh dari bayanganmu saat terakhir kita bertemu. Kuhirup udara segar pagi itu, sejuk, tenang. Kucoba melangkah lagi, lebih jauh darimu, lebih dan lebih. Bahkan tentangmu pun sudah hamoit tidak ada lagi diingatanku.  Di sore hari yang masih cerah, di hari yang sama, aku duduk, menatap langit sambil menghisap sebatang rokok di sebuah coffee shop. Perlahan kuturunkan pandanganku ke arah jalan, dan aku melihatmu melintas di jalan itu. Ya, kau.  Kau tau? Jantungku mendadak berdetak lebih kencang dari biasanya, tak terkendali. Waktu berjalan seakan lebih lambat. Mengapa? Mengapa harus kulihat lagi wajahmu? Mengapa mata kita saling bertatapan? Tidaak, aku tidak bisa, aku tidak mau lagi. Kau cukup meninggalkan luka yang besar dan kau kembali merobek luka itu lebih besar lagi. Ya, aku tahu, ini bukan kemauanmu, dan bukan kemauanku, entah apa maksud Tuhan mempertemukan kita walau hanya sedetik saja.  Pikiranku